Selasa, 28 Agustus 2012

MENGAPA HARUS ANAK, SUAMI, AYAH, ADIK & KAKAK KAMI YANG HARUS BERANGKAT KE KUTUM?

Tulisan ini saya terbitkan bukan berarti saya ingin menjiplak melainkan saya ingin berbagi kepada seluruh warga negara Indonesia, di mana banyak yang tidak mengetahui bahwasanya terdapat anggota polri yang terlibat sebagai pasukan perdamaian dunia dalam hal ini Formed Police Unit ( pasukan polisi yang di persenjatai), selama ini kita mungkin hanya mengenal pasukan perdamaian dari TNI sedangkan POLRI secara aktif sejak Oktober 2008 telah aktif mengirimkan pasukan perdamain yang tergabung dalam FPU yang berjumlah 140 personil terdiri dari 4 pleton taktis dan 1 pleton pendukung, yang sampai tahun ini sudah memasuki tahun ke 4 nya.

Artikel ini di buat dari seorang anggota FPU IV yang saat ini sedang bertugas di Elfasher Sudan yang tergabung bersama UNAMID ( United African Mission In Darfur) sebuah provinsi di sudan .

Mengapa bukan FPU lain, padahal ada FPU Mesir dan Yordania? Hal itu yang ditanyakan oleh orang tua, istri, anak dan saudara-saudara kami saat mendengar kami harus melaksanakan misi penebalan pasukan di Team Site Kutum, Darfur Utara.

Pada tanggal 7 Agustus 2012 yang lalu, FPU Indonesia IV mendapatkan perintah langsung dari Police Commissioner untuk bergeser ke Kutum dikarenakan situasi keamanan di sana membutuhkan penambahan pasukan penjaga perdamaian untuk memperkuat pengamanan terhadap personel dan aset-aset PBB. Selain kami, pasukan lain yang dikirim ke Kutum adalah Nepal Army yang saat ini berfungsi sebagai pasukan cadangan.



Penunjukan terhadap penugasan khusus ini memang bukan tanpa alasan, mengingat ekskalasi semakin meningkat hangat sehingga dibutuhkan pasukan yang telah teruji dan dikenal luas oleh masyarakat Sudan. Nepal Army yang telah terkenal dengan pasukan GURKHA-nya dan FPU Indonesia dengan predikat dan diakui oleh PBB sebagai "FPU TERBAIK". Dua kontingen yang sekarang berada di UNAMID ini beberapa kali mendapatkan tugas khusus secara bersama baik dalam rangka pengawalan VVIP (Staf PBB di NY dan Dubes-dubes negara lain) saat berkunjung ke IDP Camp maupun tugas lainnya yang tidak mungkin diemban oleh kontingen lain.

Saat menerima perintah tersebut, ditunjuklah 98 personel yang terdiri dari personel taktis dan support guna mengemban misi tersebut. Sehingga kami yang saat itu sedang melaksanakan patroli dan pengawalan Police Advisor di IDP Zamzam langsung ditarik guna melakukan persiapan pergeseran pasukan. Sebagaimana tugas pokok FPU dimanapun misinya, tugas kami di sana adalah melaksanakan tugas polisionil yang berkaitan dengan pengendalian massa yang dikhawatirkan terjadi, selain tentunya melaksanakan tugas yang disebut sebelumnya.

Dalam waktu yang singkat, kami melaksanakan latihan guna diaplikasikan di sana dan mempersiapkan alat utama dan alat khusus. Setelah dilepas oleh FPU Coordinator, secara bergelombang dengan menggunakan helikopter kami mulai berangkat pada tanggal 9 Agustus 2012 menuju AoR baru yaitu di Kutum yang jaraknya 140 Km dari Garuda Camp, El Fasher dengan membawa perbekalan yang tidak sedikit mengingat kami akan berada di sana tanpa ada kepastian waktu, tergantung penilaian atas pulih tidaknya situasi keamanan. (Semoga aja sebelum Medal Parade sudah aman).

Semoga misi ini berhasil dengan baik dan berdampak positif bagi perdamaian di Darfur sehingga mampu mengembalikan siuasi keamanan menjadi kondusif, serta tetap membawa nama harum Indonesia di misi manapun.

Bravo Garuda Bhayangkara......
Bravo Indonesian Peacekeeper...

sumber Facebook group Indonesian Peacekeeper

Tidak ada komentar:

Posting Komentar